Kemendikdasmen Tegaskan Literasi Digital Jadi Fondasi Bangun Kepercayaan Sosial di Era Digital

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menekankan pentingnya pendidikan dan literasi digital sebagai kunci membangun kembali kepercayaan sosial di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, Laksmi Dewi, mengatakan pihaknya pada 2025 telah menyiapkan sejumlah program untuk mendorong pemanfaatan teknologi secara bijak sekaligus memperkuat karakter generasi muda.

“Dalam proses pendidikan, teknologi sangat penting digunakan karena menjadi alat bantu yang mendukung keberhasilan pembelajaran, baik bagi guru maupun murid,” ujar Laksmi di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Namun, ia mengingatkan bahwa teknologi harus ditopang oleh literasi digital yang kuat.

“Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, mengkreasikan, dan mengomunikasikan informasi. Ini menjadi poin penting dalam menumbuhkan kepercayaan sosial,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, Kemendikdasmen telah menerapkan dua mata pelajaran berbasis teknologi, yakni informatika serta coding dan kecerdasan buatan (AI). Pelajaran informatika diwajibkan bagi siswa kelas 7–12, sementara coding dan AI menjadi mata pelajaran pilihan mulai kelas 5 SD.

Laksmi menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan setiap anak memiliki pengetahuan, etika, dan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital secara bertanggung jawab.

Selain itu, Kemendikdasmen juga menyiapkan berbagai panduan literasi digital, termasuk panduan mata pelajaran informatika, coding dan AI, serta panduan pemanfaatan AI bagi guru dan murid.

“Semoga panduan-panduan ini bisa membantu murid dan guru menggunakan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, untuk kepentingan pembelajaran,” katanya.

Ia menegaskan bahwa sinergi antara teknologi, etika, dan nilai kemanusiaan menjadi kunci dalam membentuk masyarakat yang lebih inklusif, aman, dan saling percaya di era digital.

 

 

Foto : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup