Presiden Prabowo Rancang Sekolah Terintegrasi dari SD hingga SMA untuk Siswa Kelas Menengah

Presiden Prabowo Subianto berencana membangun sekolah-sekolah terintegrasi dari tingkat SD hingga SMA yang ditujukan bagi siswa dari kalangan masyarakat kelas menengah, khususnya mereka yang masuk kategori desil 3 hingga desil 6. Langkah ini, upaya pemerintah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, kementeriannya mendapat tugas langsung dari Presiden untuk menyiapkan konsep sekolah integrasi tersebut.

“Kami diperintahkan untuk memikirkan lebih dalam, mungkin semacam sekolah terintegrasi di tiap kecamatan — ada SD, SMP, SMA, hingga SMK dengan fasilitas lengkap seperti laboratorium, olahraga, dan bengkel untuk vokasional. Jadi bukan hanya soal sains, teknologi, engineering, dan matematika, tetapi juga seni dan olahraga,” ujar Pratikno dalam jumpa pers usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam (5/11), seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/11/2025).

Pratikno menjelaskan, pemerintah sebelumnya telah meluncurkan Sekolah Garuda untuk mencetak siswa unggul di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Sementara itu, untuk menjamin pemerataan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga sangat miskin dan miskin (desil 1 dan desil 2), pemerintah juga telah menghadirkan Sekolah Rakyat.

“Ini butuh kajian yang lebih mendalam dan akan dielaborasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” jelas Pratikno.

Lebih lanjut, Pratikno menuturkan bahwa sekolah integrasi tidak selalu harus dibangun dari nol. Pemerintah membuka opsi untuk mengonversi sekolah-sekolah negeri yang sudah ada, sebagaimana yang dilakukan dalam pembentukan Sekolah Garuda.

“Di Sekolah Garuda, tidak semuanya baru. Ada sebagian yang merupakan transformasi dari sekolah yang sudah ada. Demikian juga nanti dengan sekolah integrasi. Tapi ini masih terlalu dini untuk dibicarakan karena kami baru saja mendapat penugasan untuk memikirkan konsepnya,” ujar Pratikno.

 

 

 

Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup