370 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang Kena PHK Massal, Serikat Pekerja Protes

Sebanyak 370 karyawan PT Multistrada Arah Sarana Tbk, bagian dari PT Michelin Indonesia di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Keputusan manajemen itu memicu penolakan dari serikat pekerja yang menilai PHK dilakukan secara sepihak dan melanggar perjanjian kerja bersama (PKB).

Ketua PUK SP KEP SPSI PT Multistrada, Guntoro, mengatakan PHK meliputi sekitar 200 pekerja bagian produksi dan 170 di logistik. Menurutnya, manajemen berdalih PHK dilakukan untuk efisiensi dan restrukturisasi, termasuk rencana menggunakan jasa pihak ketiga di bagian logistik mulai April 2026.

“Keputusan ini tidak sesuai prosedur PKB. Harusnya dilakukan secara sukarela atau berdasarkan kesepakatan bersama, bukan sepihak,” kata Guntoro, Jumat (31/10/2025).

Ia menambahkan, PHK kali ini berbeda dari sebelumnya karena terkesan ditargetkan dan bahkan menyasar anggota serikat. “Ada indikasi union busting. Kami menolak keras PHK massal ini dan siap menempuh langkah hukum,” tegasnya.

Serikat pekerja berencana melaporkan kasus ini ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bekasi, Kementerian Ketenagakerjaan, DPRD, dan Pemkab Bekasi. Mereka juga membuka opsi aksi unjuk rasa jika tidak ada solusi.

Sementara itu, Kabid Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan, menjelaskan perusahaan berdalih langkah PHK diambil karena tekanan ekonomi global dan kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump yang berdampak pada pasar ekspor.

“Perusahaan menyampaikan pasar ekspor mereka terdampak kebijakan tarif. Namun kami tekankan, PHK harus sesuai tahapan dalam PKB,” ujar Fuad.

Fuad menyebut sejauh ini 240 pekerja sudah menerima surat pemberitahuan PHK, namun proses masih dalam tahap perundingan bipartit. “Belum final, pekerja berhak menolak dan meminta negosiasi ulang. Minggu depan akan ada pertemuan lanjutan,” tambahnya.

Ia mengingatkan, setiap perusahaan wajib berkoordinasi dengan serikat pekerja dan melapor ke Disnaker sebelum memutuskan PHK. Fuad juga memperingatkan bahwa tekanan ekonomi global bisa memicu gelombang PHK di sektor industri lainnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup