Dapur Gizi Polri Siap Masak Aman! SPPG Terapkan Standar ‘Food Safety’ Ketat untuk Program Makan Gratis
Polri memastikan seluruh proses produksi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan dengan standar keamanan pangan atau food safety ketat. Standar ini diterapkan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri, mulai dari penyediaan bahan baku hingga distribusi makanan ke penerima manfaat.
“SPPG Polri sudah menerapkan SOP baku sebagai pedoman dari awal proses hingga makanan disajikan,” ujar Kepala Satgas MBG Polri Irjen Pol Nurworo Danang, di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Menurut Nurworo, penerapan standar tersebut mencerminkan komitmen Polri untuk menjamin makanan yang aman, higienis, dan ramah lingkungan, sesuai standar nasional keamanan pangan.
Tahapan keamanan dimulai sejak personel dan relawan memasuki dapur produksi. Mereka wajib ganti alas kaki, mencuci tangan, dan mengenakan alat pelindung diri lengkap. Bahan baku yang datang juga diperiksa oleh petugas quality control dan ahli gizi Polri untuk memastikan kesegaran dan kualitasnya.
Jika bahan tidak memenuhi standar, langsung dipisahkan dan dilaporkan. Bahan yang lolos disimpan di gudang pendingin atau area penyimpanan sesuai jenisnya.
Dalam tahap pengolahan, bahan nabati dan hewani diolah di area terpisah untuk mencegah kontaminasi silang. Makanan dimasak dengan suhu minimal 74 derajat Celsius dan harus disajikan maksimal empat jam sebelum dikonsumsi agar mutu gizi tetap terjaga.
Sebelum dikirim, makanan diperiksa oleh ahli gizi melalui uji organoleptik untuk memastikan warna, rasa, dan aroma tetap konsisten. Proses pengawasan juga melibatkan Dokkes Polri, yang melakukan rapid test pangan, uji mikrobiologi, dan uji kimia untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya seperti E. coli, salmonela, nitrit, arsen, atau formalin.
Setiap menu disimpan sampelnya sebanyak 100 gram selama 24 jam sebagai arsip keamanan pangan. Makanan dikemas dalam wadah food grade kedap udara dan dikirim menggunakan kendaraan logistik tertutup milik Polri.
Usai konsumsi, tim SPPG mengelola sisa makanan dan mencuci peralatan menggunakan air panas, sabun food grade, disinfektan aman, dan oven suhu tinggi untuk memastikan sterilisasi maksimal.
Sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SPPG Polri juga menerapkan sistem biotank modern untuk mengolah limbah organik dan cair sebelum dibuang.
“Ini bagian dari komitmen Polri menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan prinsip dapur sehat berkelanjutan,” kata Nurworo.
Selain itu, Polri rutin melakukan evaluasi pasca distribusi untuk menilai mutu makanan dan kepuasan penerima manfaat. Hasil evaluasi menjadi dasar peningkatan layanan gizi ke depan.
“Polri juga tengah mengajukan Sertifikat Higienis Nasional sebagai bukti nyata komitmen kami dalam menjaga standar tertinggi keamanan pangan,” tutup Nurworo.
Foto : Antara






