Mendes Yandri Dorong Gerakan Nasional Tekan Stunting Dimulai dari Desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan upaya menekan angka stunting di Indonesia harus dimulai dari desa. Menurutnya, desa menjadi lokus utama persoalan sekaligus kunci keberhasilan dalam mewujudkan target nasional penurunan stunting.
“Gerakan ini kita mulai dari desa, karena di sanalah akar masalah dan juga solusi berada. Dari survei tahun 2014 angka stunting mencapai 19,8 persen atau sekitar 4,5 juta anak. Dengan kerja serius dari desa, saya yakin angka itu bisa turun di bawah 10 persen,” kata Yandri dalam arahannya pada Lokakarya Evaluasi Kinerja Kader Pembangunan Manusia Tahun Anggaran 2025 yang digelar secara daring, Kamis (9/10/202).
Yandri menekankan, penanganan stunting tak bisa hanya mengandalkan satu kementerian. Ia menyebut, kolaborasi lintas sektor harus diperkuat, mulai dari Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga dukungan hibah dari Bank Dunia.
“Ini kerja besar lintas kementerian dan lembaga. Semua harus turun tangan, karena stunting menyangkut masa depan generasi kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yandri menyoroti pentingnya pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung pencegahan stunting. Ia mengingatkan para kepala desa agar mengarahkan sebagian anggaran untuk memperbaiki gizi anak, sanitasi, dan edukasi masyarakat.
“Ada Dana Desa dan salah satu fokusnya adalah untuk menekan stunting. Ini tanggung jawab kita bersama, terutama para kepala desa,” tegasnya.
Yandri juga menyebut persoalan stunting bukan sekadar urusan kesehatan, tetapi merupakan gerakan moral yang mencerminkan kepedulian terhadap masa depan anak-anak bangsa.
“Tidak ada orang tua yang ingin anaknya stunting. Tapi banyak yang masih kurang pengetahuan dan butuh pendampingan. Karena itu, kita harus hadir dengan ketulusan hati,” tuturnya.
Mendes PDTT itu optimistis jika gerakan kolektif dari desa terus digencarkan, angka stunting di Indonesia bisa ditekan bahkan mencapai nol kasus.
“Kalau kemiskinan bisa kita berantas dan ekonomi desa makin merata, maka stunting bisa kita turunkan hingga nol. Itu target besar kita,” pungkas Yandri.
Foto : Istimewa