3.500 Pedayung Ramaikan Festival Sungai Kayan 2025, Bupati Bulungan: Bukan Sekadar Lomba, Tapi Simbol Persatuan!

Sebanyak 3.500 pedayung dari berbagai penjuru Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, memadati Sungai Kayan untuk mengikuti Festival Sungai Kayan 2025 yang berlangsung pada 6–8 Oktober. Acara tahunan ini menjadi puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Bulungan dan selalu dinanti masyarakat.

Para peserta berasal dari 74 desa dan 7 kelurahan di 10 kecamatan, bertanding menggunakan 120 perahu tradisional dengan kategori 20, 30, dan 50 pendayung. Suasana Sungai Kayan pun berubah menjadi lautan semangat dan warna-warni perahu yang berpacu di tengah riuh sorak penonton.

Ajang Lestarikan Warisan Leluhur

Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan Festival Sungai Kayan bukan hanya ajang olahraga dan hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang diwariskan para leluhur.

“Sungai Kayan adalah urat nadi kehidupan masyarakat Bulungan. Melalui festival ini, kita tidak sekadar berpacu di air, tapi juga menjaga warisan budaya dan mempererat tali persaudaraan,” ujar Syarwani di Tanjung Selor, Selasa (7/10/2025).

Ia menegaskan, kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong masyarakat Bulungan untuk terus menjaga kebersamaan dan melestarikan tradisi lokal.

Dorong Ekonomi UMKM dan Wisata Daerah

Selain menjadi simbol budaya, Festival Sungai Kayan juga memberi dampak ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar lokasi kegiatan. Selama tiga hari pelaksanaan, berbagai pedagang kuliner, suvenir, dan produk lokal ramai dikunjungi warga dan wisatawan.

“Festival ini bukan hanya lomba perahu, tapi juga penggerak ekonomi rakyat. Kita harapkan efek gandanya bisa dirasakan masyarakat,” ujar Syarwani.

Menuju Kalender Nasional Pariwisata

Pemerintah Kabupaten Bulungan menargetkan Festival Sungai Kayan dapat masuk kalender resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan begitu, penyelenggaraannya bisa lebih besar dan menarik wisatawan dari luar daerah bahkan mancanegara.

“Kita terus evaluasi agar setiap tahun pelaksanaannya makin baik. Harapannya, Festival Sungai Kayan bisa menjadi agenda nasional yang mengangkat nama Bulungan di kancah pariwisata Indonesia,” tutur Bupati.

Sungai Jadi Saksi Persaudaraan

Di akhir sambutannya, Syarwani mengingatkan seluruh peserta untuk mengutamakan keselamatan selama lomba dan menjadikan kegiatan ini sebagai momentum mempererat persatuan warga Bulungan.

“Mari jadikan Sungai Kayan bukan hanya tempat berlomba, tapi simbol persaudaraan dan kekuatan masyarakat Bulungan untuk terus maju tanpa melupakan jati diri,” pungkasnya.

 

 

 

 

Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup