Sekolah Rakyat Terintegrasi 57 Samarinda, Wujud Nyata Pendidikan Inklusif ala Presiden Prabowo
Sekolah Rakyat Terintegrasi 57 Kota Samarinda menjadi bukti konkret dari kebijakan pendidikan inklusif yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk menjamin seluruh anak Indonesia, khususnya dari keluarga kurang mampu, mendapatkan akses pendidikan berkualitas tanpa hambatan ekonomi.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan dalam pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kalimantan Timur, Senin (29/9/2025). Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparuddin, menyampaikan bahwa pendidikan adalah jalan utama untuk menghapus kemiskinan struktural di Tanah Air.
“Ini adalah ikhtiar negara untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan unggul,” ujar Syaparuddin di hadapan para guru, orang tua, dan siswa baru, seperti dikutip dari rri.co.id, Selasa (30/9/2025).
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan generasi emas Indonesia di masa depan. Didukung fasilitas modern dan sistem pengasuhan karakter, siswa diharapkan mampu bersaing secara global dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Guru Sejahtera, Pendidikan Berkualitas
Selain menyasar peserta didik, kesejahteraan tenaga pendidik juga menjadi fokus utama. Pemerintah menyediakan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi untuk menarik guru-guru terbaik.
“Guru di sini bukan sekadar mengajar, tetapi juga mendidik dan menanamkan nilai-nilai moral,” tegas Syaparuddin.
Langkah ini dinilai strategis untuk membangun fondasi pendidikan yang kokoh, di mana guru dapat bekerja dengan dedikasi tinggi tanpa dibebani masalah kesejahteraan.
Biaya Gratis, Orang Tua Antusias
Kebijakan Sekolah Rakyat mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak orang tua mengaku sangat terbantu karena seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah. Mereka menilai hadirnya sekolah ini sebagai harapan baru untuk masa depan anak-anak mereka.
Program ini juga menggandeng berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial dan psikolog, guna memastikan anak-anak dari latar belakang rentan mendapat pendampingan khusus. Pendekatan holistik ini membuat lingkungan belajar terasa aman, nyaman, dan memotivasi.
Optimisme Jadi Model Nasional
Dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah, Pemerintah Kota Samarinda optimistis Sekolah Rakyat Terintegrasi 57 akan menjadi model pendidikan inklusif berskala nasional. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menghadirkan pemerataan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan bermutu bisa diakses oleh semua kalangan, bukan hanya yang mampu secara ekonomi,” pungkas Syaparuddin.
Foto: Dok. rri.co.id