Penyandang Disabilitas Jadi Penggerak Daur Ulang Baju Bekas lewat Program Bersibersilemari

Sejumlah penyandang disabilitas dilibatkan dalam kegiatan daur ulang baju bekas menjadi produk bernilai seni dan ekonomi melalui program bertajuk Bersibersilemari. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah tekstil, tapi juga memberdayakan kelompok disabilitas sebagai aktor aktif dalam isu lingkungan.

Pendiri program Bersibersilemari, Aisyah Winna, menegaskan bahwa penyandang disabilitas kini tak lagi sekadar diposisikan sebagai penerima manfaat dalam kegiatan sosial, melainkan juga sebagai penggerak yang berkontribusi nyata di bidang pelestarian lingkungan.

“Teman-teman disabilitas bukan hanya jadi penerima manfaat, tetapi juga penggerak di bidang lingkungan,” ujar Aisyah saat ditemui di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Program Bersibersilemari berada di bawah naungan Yayasan Teman Hebat Berkarya, yang didirikan di kawasan Jakarta Timur. Saat ini, sekitar 70 penyandang disabilitas tergabung dalam yayasan tersebut, dengan sekitar 20 orang aktif terlibat dalam program upcycle baju bekas. Sementara sisanya masih dalam proses pelatihan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Mereka dilatih untuk mengolah limbah pakaian menjadi produk bernilai guna dan estetika, seperti gantungan kunci, tas kecil, hingga hiasan dinding. Beberapa peserta mampu menggunakan mesin jahit, sementara lainnya memanfaatkan teknik manual seperti mengepang kain perca.

“Di sini membuktikan bahwa teman-teman disabilitas juga terlibat dalam isu lingkungan, memiliki kepedulian yang sama seperti kita,” ungkap Aisyah.

Program ini juga menjalin kerja sama aktif dengan pemerintah setempat, mulai dari tingkat RT/RW hingga sekolah-sekolah, guna memperluas edukasi soal pentingnya mendaur ulang limbah pakaian.

“Kami hadir ke sekolah-sekolah untuk mengadakan workshop upcycle, seperti mengubah kaos bekas menjadi gantungan kunci dan produk bernilai lainnya,” tambahnya.

Dengan pendekatan kreatif dan inklusif, program Bersibersilemari diharapkan menjadi inspirasi dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan disabilitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui pengolahan limbah tekstil secara berkelanjutan.

 

 

 

Foto : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup