75 Anak Kurang Mampu di Palangka Raya Mulai Sekolah di Sekolah Rakyat
Sebanyak 75 anak dari keluarga kurang mampu di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi memulai kegiatan belajar di Sekolah Rakyat (SR) Rintisan, Senin (22/9/2025). Sekolah ini ditujukan khusus bagi anak-anak yang putus sekolah, tidak bersekolah, maupun yang rentan putus sekolah.
Peresmian pelaksanaan pendidikan Sekolah Rakyat ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, di lokasi sekolah yang berada di Jalan Iskandar, Palangka Raya.
“Secara resmi, peresmian pelaksanaan pendidikan di Sekolah Rakyat di Kota Palangka Raya kita lakukan hari ini,” ujar Fairid.
Siswa dari Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem
Menurut Fairid, seluruh peserta didik di Sekolah Rakyat Rintisan masuk dalam kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem. Total ada 75 siswa, terdiri dari 42 laki-laki dan 33 perempuan, dengan rentang usia 6 hingga 12 tahun.
“Anak-anak ini berasal dari berbagai kelurahan di Palangka Raya. Mereka adalah bagian dari kelompok rentan yang perlu mendapat perhatian serius agar tidak tertinggal dari segi pendidikan,” jelasnya.
Berasal dari Gedung Bekas SDN 2 Langkai
Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan, menjelaskan bahwa bangunan yang digunakan saat ini sebelumnya merupakan gedung SDN 2 Langkai. Karena kekurangan siswa, sekolah tersebut digabung dengan SD terdekat, sehingga bangunannya kini dimanfaatkan sebagai Sekolah Rakyat Rintisan.
“Gedung ini masih merupakan aset Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya. Sementara untuk gedung permanen Sekolah Rakyat, kami sudah menyiapkan lahan di Km 39 Jalan Tjilik Riwut, dan pembangunannya ditargetkan rampung pada 2027,” ujar Riduan.
Pendidikan Digratiskan, Ditanggung Pemerintah
Riduan menegaskan bahwa seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Program ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi keluarga tidak mampu agar tetap dapat menyekolahkan anak-anak mereka.
“Sekolah Rakyat ini hadir agar masyarakat berpenghasilan rendah tetap bisa menyekolahkan anak-anaknya. Semua biaya ditanggung pemerintah,” tegasnya.
Pendidikan di Sekolah Rakyat Rintisan akan dilaksanakan selama dua tahun sebelum para siswa dipindahkan ke gedung permanen yang sedang direncanakan.
Akses Pendidikan yang Lebih Merata
Pemerintah Kota Palangka Raya berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat memberikan akses pendidikan yang lebih adil dan merata, serta mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah.
“Kami berharap program ini bisa segera berjalan secara optimal dan menjadi wadah pendidikan baru yang memberi kesempatan lebih luas bagi anak-anak yang benar-benar membutuhkan,” tutup Riduan.
Foto : Istimewa