Presiden Prabowo: “Kedaulatan Pangan Adalah Benteng Terakhir Kemerdekaan Bangsa”
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan syarat utama bagi ketahanan dan kemerdekaan sebuah negara. Hal itu disampaikan Presiden dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.
Dalam pengantarnya, Presiden menekankan bahwa kemampuan suatu bangsa untuk memproduksi pangan secara mandiri adalah kunci dari kekuatan dan kemandirian nasional.
“Sejak lama saya yakin, bangsa kita akan aman jika kita kuasai pangan kita. Kalau pangan aman, rakyat bisa diberi makan, dan kita tidak akan mudah diintervensi pihak luar,” ujar Presiden Prabowo dikutip Kamis (7/8/2025).
Menurut Kepala Negara, sejarah mencatat bahwa tidak ada satu negara pun yang bisa berdiri berdaulat jika masih bergantung pada impor pangan. Ia menyebut intervensi dan gangguan terhadap suatu bangsa kerap dilakukan melalui sektor pangan.
“Tidak ada negara yang benar-benar merdeka tanpa mampu memproduksi makanannya sendiri. Produksi pangan itu strategis. Kalau ada yang ingin merusak kita, mereka akan menyerang sektor pangan kita,” imbuhnya dengan nada tegas.
Presiden juga menyampaikan rasa syukur atas kemajuan signifikan di sektor pangan nasional. Ia mengapresiasi kesinambungan pemerintahan pasca Presiden Joko Widodo, yang menurutnya memungkinkan berbagai program strategis dapat diteruskan dengan baik.
Ia pun memberikan penghargaan kepada seluruh jajaran kementerian, lembaga negara, serta aparat TNI dan Polri yang telah bekerja bersama mendorong kemandirian pangan nasional.
“Ini adalah kerja kolektif. Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, TNI, Polri, hingga Kejaksaan berperan penting dalam menghadapi aktor-aktor ekonomi yang punya agenda pribadi,” kata Presiden.
Presiden Prabowo juga menyoroti adanya pelaku ekonomi yang menurutnya tidak peduli terhadap kesejahteraan rakyat, dan hanya mencari keuntungan pribadi. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam membiarkan rakyat terus-menerus berada dalam kemiskinan akibat ulah segelintir elit.
“Kita bukan anak kecil. Kita tidak bisa ditipu. Kita ingin semua sejahtera, tapi kita juga tidak rela rakyat Indonesia terus dimiskinkan demi kepentingan segelintir orang,” tandasnya.
Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah akan tetap konsisten di jalur yang benar dalam membangun kekuatan pangan nasional. Ia menyebut cadangan pangan pemerintah saat ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah, dengan indikator nilai tukar petani yang menunjukkan peningkatan.
“Alhamdulillah, arah kita sudah tepat. Cadangan pangan pemerintah kini terbesar dalam sejarah, dan nilai tukar petani meningkat. Ini harus kita jaga bersama,” pungkas Presiden Prabowo.
Foto: Dok. Kantor Staf Presiden