Pemprov DKI Jakarta Genjot Digitalisasi Pasar Tradisional Lewat Lomba Inovatif 2025

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan Lomba Digitalisasi Pasar 2025 sebagai upaya percepatan transformasi digital di sektor perdagangan tradisional sekaligus mendorong inklusi keuangan bagi pelaku usaha pasar.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya berfokus pada implementasi sistem pembayaran digital, namun juga mencakup aspek kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima.

“Kami ingin mewujudkan pasar yang nyaman dan modern. Penilaian lomba melibatkan banyak indikator, bukan hanya kemudahan bertransaksi secara digital, tapi juga kondisi fisik pasar yang tertib, bersih, dan aman,” ujar Suharini pada Kamis (7/8/2025).

Sebanyak 20 dari 153 pasar tradisional yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya telah dipilih secara acak sebagai proyek percontohan dalam ajang ini. Pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan klasifikasi pasar (kelas A, B, dan C) serta jumlah unit usaha aktif yang ada.

Lomba ini dinilai melalui dua pendekatan utama. Pertama, aspek pasar yang akan dievaluasi langsung oleh tim juri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kedua, aspek digitalisasi perbankan yang akan dinilai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, berdasarkan laporan dari bank peserta.

“Pasar-pasar yang terpilih sebagai pemenang akan dijadikan model percontohan bagi 133 pasar lainnya di bawah pengelolaan Pasar Jaya, bahkan bisa menjadi referensi nasional bagi daerah lain di Indonesia,” tambah Suharini.

Penilaian lomba terbagi dalam dua periode, yakni tahap pertama pada 22–25 Juli 2025 dan tahap kedua pada 6–8 Agustus 2025. Adapun pengumuman pemenang dijadwalkan akan dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Lusiana Herawati, turut menekankan pentingnya digitalisasi dalam mendorong akses pembiayaan yang lebih luas, meningkatkan keamanan transaksi, serta menciptakan ekosistem pasar yang tertib dan higienis.

“Digitalisasi adalah pintu masuk menuju pasar yang lebih profesional, modern, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” pungkasnya.

 

 

 

 

Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup