Menag RI dan Dubes Afghanistan Bahas Rencana Besar Pendidikan Islam Internasional
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, Saadyllah Baloch, dalam pertemuan strategis yang digelar di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Pertemuan ini menjadi momen penting membahas kerja sama bilateral di bidang pendidikan keagamaan, termasuk rencana besar pengembangan madrasah dan pesantren lintas negara.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Menag menyambut kedatangan Dubes Afghanistan sebagai kunjungan resmi perdana perwakilan Kabul ke Kemenag. Nasaruddin menilai langkah ini sebagai awal baik dalam mempererat hubungan Indonesia dan Afghanistan di sektor pendidikan Islam.
“Indonesia memiliki lebih dari 45 ribu pondok pesantren dengan santri yang mencapai lebih dari satu juta orang. Banyak dari mereka fasih berbahasa Arab, dan pengajarnya berasal dari berbagai negara, termasuk dari Timur Tengah,” jelas Menag, Rabu (23/7/2025).
Dubes Afghanistan, Saadyllah Baloch, yang telah berada di Indonesia sejak awal Ramadan 1446 H, menyampaikan kekagumannya terhadap sistem pendidikan Islam di Tanah Air. Ia mengungkapkan rencana pembangunan sebuah madrasah besar di Kabul yang ingin mengadopsi model pendidikan ala Indonesia.
“Indonesia sangat menarik bagi kami, terutama dalam hal pendidikan keagamaan. Kami juga melihat potensi besar untuk mengembangkan pesantren model Indonesia di luar negeri, termasuk di Washington, Amerika Serikat,” ujar Baloch.
Sebagai bentuk konkret kerja sama, Menag mengundang Kedubes Afghanistan untuk ikut serta dalam ajang Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI), kompetisi internasional yang menampilkan keilmuan Islam klasik.
Baloch langsung merespons positif. “Kami siap berpartisipasi. Afghanistan telah mengikuti berbagai ajang musabaqah sebelumnya dan kami antusias menyambut undangan ini,” katanya.
Pertemuan ditutup dengan kesepakatan untuk segera menyusun nota kesepahaman (MoU) kerja sama pendidikan keagamaan antara kedua negara. Menag menyampaikan harapan agar kolaborasi ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi pendidikan Islam global.
“Semoga silaturahmi ini membawa keberkahan dan kolaborasi pendidikan yang lebih baik ke depan,” tutup Nasaruddin.
Foto: Dok. Kementerian Agama RI