Dihadiri Prabowo dan Gibran, Kaesang Kembali Pimpin PSI: Janji Bangkit Menuju 2029
Suasana Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu malam (20/7/2025), berlangsung meriah dan penuh semangat. Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir langsung dalam acara penting tersebut, menunjukkan dukungan simbolik terhadap regenerasi politik anak muda.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 19.35 WIB, disambut antusias oleh para kader PSI yang memadati arena kongres. Sebelumnya, Gibran Rakabuming telah lebih dulu tiba dengan mengenakan kemeja putih khasnya. Kehadiran dua pemimpin negara ini disambut hangat oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang juga adik kandung Gibran.
Kongres kali ini digelar untuk memilih Ketua Umum PSI periode 2025–2030. Hasilnya, Kaesang Pangarep kembali dipercaya memimpin partai berlambang mawar merah tersebut untuk lima tahun ke depan.
Dalam pidato politiknya, Kaesang mengakui kekalahan PSI di Pemilu 2024 yang belum berhasil menembus Senayan. Namun, ia mengajak seluruh kader untuk tidak menyerah dan menjadikan kekalahan sebagai batu loncatan menuju Pemilu 2029.
“Izinkan saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh kader karena gagal membawa PSI masuk ke DPR RI. Tapi ingat, 2029 kita harus jadi partai yang diperhitungkan,” tegas Kaesang, disambut tepuk tangan kader.
Kaesang juga menyinggung keterbatasan waktu saat pertama kali ditunjuk sebagai ketua umum. Ia hanya memiliki waktu tiga bulan menjelang Pemilu 2024. Kini, dengan masa kepemimpinan penuh selama empat tahun, ia bertekad membangun kekuatan PSI dari akar rumput.
“Kerja keras kader di Pileg 2024 sangat saya apresiasi. Meski belum masuk Senayan, ada peningkatan signifikan di DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ini modal penting bagi kita untuk 2029,” ujar Kaesang penuh semangat.
Dengan dukungan tokoh nasional serta komitmen kader muda, PSI kini bersiap menghadapi medan politik yang lebih besar. Partai ini menatap Pemilu 2029 dengan tekad baru: menjadi kekuatan alternatif yang layak diperhitungkan di panggung nasional.
Foto: YouTube/PSI