Pemerintah Gelontorkan 20 Kg Beras Gratis ke 18,27 Juta Keluarga Mulai Juli 2025

Pemerintah kembali menggulirkan program bantuan pangan nasional berupa beras gratis kepada masyarakat prasejahtera. Mulai Juli 2025, sebanyak 18,27 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia akan menerima 20 kilogram beras secara cuma-cuma, sebagai bentuk kesinambungan program perlindungan sosial dari pemerintah pusat.
Program ini diawali dengan penyaluran serentak di sejumlah wilayah, termasuk di Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan. Pada hari pertama distribusi, sekitar 25,3 ton beras telah disalurkan kepada 1.267 keluarga.

Bapanas: Percepat Distribusi, Jangkau yang Rentan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa program ini menjadi prioritas nasional untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama di tengah tekanan ekonomi.

“Alhamdulillah, program bantuan pangan beras sudah mulai disalurkan. Ini menjadi prioritas kami bersama Bulog untuk satu bulan ke depan,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (18/7/2025).

Arief menjelaskan, percepatan distribusi dilakukan agar bantuan tepat waktu menjangkau kelompok ekonomi paling rentan. Pemerintah bekerja sama dengan Perum Bulog untuk memastikan stok aman dan pendistribusian merata.

Wilayah Penerima Tahap Awal

Bantuan pangan ini telah didistribusikan di beberapa wilayah antara lain:

• Kalimantan Tengah: Kelurahan Panarung (Palangkaraya), Buntok Kota (Barito Selatan)
• Maluku: Desa Lauran (Kepulauan Tanimbar), Kelurahan Silale dan Waihaong (Ambon), Kelurahan Ketsoblak (Tual)
• Maluku Utara: Kelurahan Salahudin (Ternate)
• Jawa Tengah: Desa Gajahan (Karanganyar)
• Sumatera Selatan: Kelurahan 26 Ilir D1 (Palembang)

Distribusi akan terus berlangsung ke wilayah-wilayah lainnya sesuai jadwal dari pemerintah daerah dan Bulog.

Arahan Presiden Prabowo, Data Lebih Tepat Sasaran

Program bansos ini merupakan bagian dari kelanjutan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Arief menyebut, data penerima bantuan kini menggunakan basis data Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diperkuat dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025.

“Target distribusi mengacu pada kelompok Desil 1 hingga 7, yakni lapisan masyarakat dengan kondisi ekonomi paling lemah,” ucapnya.

Jaga Daya Beli, Ringankan Beban Hidup

Pemerintah berharap penyaluran bansos beras ini dapat membantu menekan tekanan inflasi pangan, menjaga daya beli masyarakat, dan meringankan beban pengeluaran rumah tangga.

Warga diminta aktif memantau informasi resmi dari pemerintah daerah, kelurahan, atau RT/RW setempat untuk mengetahui jadwal dan lokasi penyaluran di wilayah masing-masing.

 

 

 

 

Foto: Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup