Ramah Anak di Bogor: Edukatif, Tanpa Kekerasan, dan Penuh Karakter

Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 berlangsung dalam suasana yang aman, menyenangkan, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Melalui Dinas Pendidikan, kegiatan ini dirancang untuk membangun karakter peserta didik sejak dini, tanpa praktik perpeloncoan maupun tindakan merendahkan lainnya.

MPLS tahun ini mengusung tema “Satuan Pendidikan Ramah Anak Berbasis Karakter”, sebuah tema yang menegaskan komitmen Kabupaten Bogor untuk menciptakan iklim pendidikan yang mendukung pertumbuhan siswa secara holistik. Kegiatan ini berlangsung serentak di jenjang PAUD, SD, dan SMP dari tanggal 14 hingga 18 Juli 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy, menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh kepala satuan pendidikan untuk melakukan pengawasan ketat selama MPLS berlangsung. Tujuannya adalah memastikan setiap kegiatan berlangsung tanpa kekerasan fisik maupun verbal.

“Tidak ada tempat bagi atribut atau perlakuan yang tidak mencerminkan pengembangan karakter siswa. Semua kegiatan harus menjunjung tinggi aspek keamanan, kenyamanan, dan kreativitas,” ujar Rusliandy Rabu 16 Juli 2025.

Pelaksanaan MPLS tahun ini juga merujuk pada Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025. Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS), Siswanto, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan MPLS dirancang untuk memuliakan peserta didik.

“Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menggembirakan, dengan tetap menghormati hak anak dan menanamkan nilai-nilai karakter,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD, Susilawati, memaparkan tujuh materi pokok dalam MPLS tahun ini. Materi tersebut meliputi:

• Pembinaan kultur sekolah dengan pendekatan edukatif
• Pembiasaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
• Kegiatan Pagi Ceria
• Pencegahan perilaku negatif di dunia maya
• Penanaman budaya hidup sehat dan keadaban digital
• Penguatan karakter lewat kegiatan kepanduan dan ekstrakurikuler
• Pengenalan lingkungan sekolah dan sekitarnya yang inklusif dan menyenangkan

“Lingkungan belajar harus menjadi ruang yang aman, nyaman, dan menggembirakan. Itu komitmen kami,” tegas Susilawati.

Kepala Bidang Pembinaan SMP, Maman Nurpadilah, menambahkan bahwa untuk memastikan MPLS berjalan efektif, pihaknya melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah.

“Hasil pantauan kami selama dua hari pertama menunjukkan pelaksanaan berjalan sesuai regulasi, tanpa insiden yang mengganggu proses pendidikan,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis karakter, MPLS tahun ini diharapkan menjadi langkah awal bagi siswa baru untuk mencintai lingkungan sekolah mereka, sekaligus membangun fondasi nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan yang kuat.

 

 

 

 

Foto: Pembrov Jabar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup