Empat Pemain Diaspora Dinaturalisasi untuk Perkuat Timnas Putri Indonesia, Target Masuk 50 Besar FIFA

Pemerintah Indonesia resmi memberikan status kewarganegaraan kepada empat pemain sepak bola putri berdarah Indonesia yang selama ini berkarier di Belanda. Keempat atlet diaspora tersebut dinaturalisasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan performa tim nasional (timnas) sepak bola putri Indonesia dan menembus peringkat 50 besar dalam daftar FIFA.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa naturalisasi ini bukan hanya langkah teknis, namun juga mencerminkan penghargaan terhadap keterikatan emosional para pemain terhadap tanah leluhur mereka.

“Pemberian kewarganegaraan ini bukan sekadar langkah strategis dalam memperkuat timnas, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap ikatan emosional mereka kepada Indonesia, meskipun mereka tumbuh dan besar di luar negeri,” ujar Supratman melalui siaran resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Selasa (10/6/2025).

Kementerian Hukum dan HAM menegaskan komitmennya dalam memberikan kesetaraan hak kepada para atlet diaspora, termasuk melalui proses naturalisasi yang transparan dan akuntabel.
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Widodo, turut mengucapkan selamat kepada keempat pemain yang baru saja diambil sumpah dan janji setia sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah:

• Emily Julia Frederica Nahon
• Felicia Victoria de Zeeuw
• Iris Joska de Rouw
• Isa Guusje Warps

“Momentum ini bukan hanya sekedar tentang perubahan status kewarganegaraan, namun juga tentang harapan dan cita-cita besar untuk membangun kemajuan olahraga Indonesia,” kata Widodo.

Widodo menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki garis keturunan Indonesia melalui orang tua, kakek, atau nenek yang lahir di berbagai daerah Indonesia seperti Bogor, Jakarta, Lumajang, dan Padang.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap dunia olahraga, Kemenkumham terus mengawal proses naturalisasi atlet asing yang memiliki akar keturunan Indonesia. Lembaga ini juga bertindak sebagai pihak utama dalam pelayanan hukum terkait proses tersebut.

Profil Keempat Pemain

Iris Joska de Rouw (20 tahun)
Penjaga gawang yang saat ini bermain di Sparta Rotterdam, klub tier 2 Liga Belanda. Iris memulai karier sepak bolanya pada usia 14 tahun dan memiliki darah Indonesia dari pihak ibu, dengan nenek berasal dari Lumajang, Jawa Timur.

Felicia Victoria de Zeeuw (19 tahun)
Gelandang serang yang memperkuat ADO Den Haag di tier 1 Liga Belanda. Ia memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang lahir di Jakarta pada 1940. Felicia memulai karier di klub DSVP Pijnacker sejak usia 10 tahun.

Isa Guusje Warps (20 tahun)
Penyerang sayap yang bermain untuk NAC Breda di Liga Belanda. Ia memiliki keturunan Indonesia dari pihak ayah, dengan nenek yang lahir di Padang, Sumatera Barat. Isa mengawali karier di akademi De Ball Schoppen pada usia 9 tahun.

Emily Julia Frederica Nahon (18 tahun)
Bek tengah ADO Den Haag yang memulai karier di akademi klub tersebut sejak usia 14 tahun. Emily berdarah Indonesia dari garis ayah, di mana neneknya berasal dari Bogor, Jawa Barat.

Dengan tambahan kekuatan dari para pemain diaspora ini, diharapkan timnas putri Indonesia mampu tampil lebih kompetitif di pentas internasional dan mencapai target masuk ke jajaran 50 besar dunia versi FIFA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup