Sektor Pariwisata Yogyakarta Siap Dongkrak Ekonomi Lokal di Libur Idul Adha 2025
Menjelang libur Idul Adha 2025, sektor pariwisata di Yogyakarta diprediksi akan mengalami lonjakan signifikan. Berbagai destinasi unggulan di kota budaya ini siap menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati waktu liburan bersama keluarga. Dengan kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alamnya, Yogyakarta terus menjadi salah satu penggerak utama sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut momen ini dengan meningkatkan fasilitas publik dan memperkuat promosi destinasi wisata unggulan. Berikut beberapa tempat yang diprediksi akan menjadi magnet kunjungan selama libur Idul Adha:
1. Candi Borobudur
Sebagai situs warisan dunia UNESCO, Candi Borobudur terus menarik wisatawan dengan keindahan arsitektur Buddha abad ke-9 dan pemandangan matahari terbit yang menawan. Keberadaan situs ini turut menopang sektor jasa lokal, termasuk transportasi, akomodasi, dan pemandu wisata.
2. Candi Prambanan
Candi Hindu terbesar di Indonesia ini menawarkan pengalaman budaya yang kuat lewat relief epik Ramayana yang terukir pada dindingnya. Kegiatan wisata budaya seperti pentas sendratari dan paket edukasi sejarah menjadi nilai tambah ekonomis bagi masyarakat setempat.
3. Keraton Yogyakarta
Sebagai pusat kebudayaan Jawa, Keraton Yogyakarta menghadirkan edukasi sejarah dan pertunjukan seni tradisional. Tingginya antusiasme pengunjung turut mendorong penjualan produk kerajinan dan kuliner lokal.
4. Taman Sari
Kompleks istana air peninggalan kerajaan ini menjadi daya tarik wisata sejarah yang turut mendongkrak ekonomi warga sekitar, termasuk para pelaku usaha kecil seperti penjual suvenir dan pemandu wisata.
5. Gunung Merapi
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tidak menyurutkan minat wisatawan petualang. Paket wisata jeep lava tour dan pendakian terus memberikan kontribusi terhadap pemasukan pelaku usaha wisata berbasis alam.
6. Pantai Parangtritis
Dengan panorama pantai pasir hitam dan aura mistis budaya lokal, Parangtritis menjadi destinasi favorit. Kegiatan pariwisata di kawasan ini meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat pesisir, khususnya dalam sektor kuliner dan penyewaan fasilitas wisata.
7. Malioboro
Sebagai ikon kota Yogyakarta, Malioboro adalah pusat aktivitas ekonomi kreatif. Jalan ini menjadi titik temu antara wisata dan UMKM, dengan pedagang kaki lima, seniman jalanan, dan toko oleh-oleh yang menggeliat saat musim liburan.
8. Museum Affandi
Museum ini menjadi pusat edukasi seni sekaligus destinasi yang menarik bagi pecinta budaya. Dengan koleksi seni rupa yang kaya, museum ini mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif khususnya seni visual.
Dinas Pariwisata DIY mencatat bahwa pariwisata telah berkontribusi terhadap PDRB daerah secara signifikan, dan momen libur panjang seperti Idul Adha menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor ini. Selain mendorong pendapatan daerah, tingginya kunjungan wisata juga mendukung terbukanya lapangan kerja baru di sektor informal.
Yogyakarta membuktikan dirinya bukan hanya sebagai pusat budaya, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata yang tangguh dan inklusif.
Foto : Antara








